Tidak bisa disangkal bahwasannya orang-orang yang tidak menjaga lisan nya dengan mengucapkan kata-kata tidak bermanfaat bahkan sampai dengan mencaci maki. menceritakan aib seseorang lainnya, seringkali berbohong dan melakukan berbagai tindakan yang tidak sepatutnya orang mukmin melakukannya akan bisa disukai dan dicintai olah masyarakat ? Tentunya orang tersebut malahan akan dihindari karena tidak bisa menjaga lidah dari hal yang kurang baik.
Pada masa sekarang ini banyak orang yang pandai mahir berbicara bahkan sampai bersekolah di tingkat jenjang pendidikan yang tinggi akan tetapi kepandaiannya dalam hal berbicara tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan digunakan untuk kemanfaatan umat manusia. Kita mengetahui bahwasannya lisan ini memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semaunya sendiri.
Kita juga perlu mengetahui akan beberapa hal yang berkaitan dengan kewajiban menjaga lidah. Ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar dalam menjaga lisan ini adalah “Dan janganlah kamu bersikap pada apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra`: 36). Ada juga hadist yang menjadi dasar untuk kita menjaga bicara kita yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR.Bukhari hadits no. 6089 dan Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah).
Kita berkaca akan beberapa keutamaan menjaga lisan yang didapatkan dari perkataan para Ulama mengenai bahaya lidah diantaranya yaitu :
- "Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu." ( Abu Ad-Darda’)
- "Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan." ( Anas bin Malik ).
- "Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya." ( Sufyan Ats-Tsauri )
- Akan mendapatkan keutamaan daripada melaksanakan perintah Allah dan juga Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam . Dasar dari hal tersebut adalah sebuah hadist yang berbunyi :"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48).
- Akan mendapat jaminan surga yang datangnya dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadistnya yaitu yang artinya :"Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga)." (HR. Al-Bukhari no. 6088).
- Akan memiliki kedudukan tersendiri dalam agama Islam ini. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah yang terdapat dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab : "(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya." (HR. Al-Bukhari no. 11, Muslim no. 42).
0 komentar:
Posting Komentar