Jumat, 19 April 2013

Harga BBM Naik

Kenaikan harga BBM yang direncanakan oleh Pemerintah akhir-akhir ini membuat masyarakat kecil semakin resah di tengah-tengah beban kehidupan ekonomi yang semakin berat untuk ditanggungnya. Hal ini juga sempat dikemukakan Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto yang mengatakan bahwa kebijakan dua harga BBM bersubsidi akan diterapkan pada Mei 2013 ini.

Hal yang berkaitan dengan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ini memang dipicu bahwa akhir-akhir ini pasokan BBM jenis solar semakin dikurangi. Hal ini bisa terlihat di SPBU-SPBU antrian truk-truk dengan bahan bakar solar semakin banyak untuk mengantri. Apakah benar bahwa harga BBM naik akan terbukti pada bulan mei 2013 nanti atau pemerintah akan mempunyai solusi lain untuk mengatasi beban anggaran negara yang dipakai untuk membantu subsidi BBM nasional negara kita yang semakin meningkat dalam tiap tahunnya ?

Kenaikan Harga BBM

Menurut Ketua DPR, Marzuki Alie di DPR, Jakarta, Jumat (19/4) mengatakan bahwa untuk tahun 2013 ini saja anggaran untuk subsidi BBM sudah hampir 25 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau hampir mencapai angka Rp 350 triliun. Jumlah yang besar dan fantastik juga bila dilihat dari nominal rupiah anggaran negara ini. Karena memang kebanyak yang menikmati subsidi bahan bakar minyak justru bukan golongan rakyat kecil akan tetapi malahan golongan kaum menengah keatas yang lebih menikmatinya.

Bila memang pada akhirnya pemerintah menjalankan opsi kenaikan bahan bakar minyak dijalankan, maka diharapkan kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tampaknya akan menjadi pilihan pemerintah ketimbang kebijakan kenaikan harga. Karena, jika pemerintah menaikkan harga BBM, maka perlu ada kompensasi bagi masyarakat melalui skema bantuan langsung tunai (BTL) seperti tahun-tahun sebelumnya yang mana pemerintah juga memberikan BLT akibat dampak kenaikan harga BBM ini. Walau hal tersebut juga tidak membantu rakyat kecil secara umum.

Pemerintah memberikan sinyal akan mengurangi subsidi BBM bagi pengguna mobil pribadi dengan menerapkan harga premium pada kisaran Rp 6.500 per liter. Sementara itu, pengguna sepeda motor dan angkutan umum masih bisa membeli premium dengan harga Rp 4.500 per liter. Implementasi kebijakan tersebut diperkirakan paling cepat diterapkan pada awal Mei 2013. Sehingga harga BBM yang naik kemungkinan akan berkisar pada angka tersebut. Sehingga ada dua jenis harga BBM yang berbeda.

Akibat kenaikan BBM ini menurut Menteri Sosial RI (Mensos) Salim Segaf Al Jufri memperkirakan rencana kenaikan Bahan Bahan Minyak (BBM) subsidi dari harga Rp 4.500 menjadi sekitar Rp 6.500 per liter yang rencananya berlaku Mei 2013 tahun ini, akan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia sekitar 11%. Namun, dengan kebijakan Pemerintah antinya dengan memberikan bantuan sosial yang pro rakyat dan tepat sasaran yang telah diprogramkan kementriannya, laju kenaikan angka kemiskinan yang semula 11% tersebut mampu ditekan menjadi hanya 10%.

Pemerintah juga merencakan akan membagi porsi SPBU penjual BBM bersubsidi yang disubsidi penuh dengan SPBU penjual BBM bersubsidi yang dikurangi subsidinya. Sekitar 55 persen SPBU akan menjual harga Premium Rp 4.500 per liter untuk angkutan umum dan sepeda motor. Sementara 45 persen SPBU akan menjual BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi.

Kita tunggu langkah-langkah pemerintah selanjutnya dalam rangka penghematan anggaran belanja negara yang didapat dari uang rakyat Indonesia dengan pengumuman resmi kenaikan harga bahan bakar minyak ini yang akan banyak memberikan dampak bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

 
 
Copyright © Komokid
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo