Pada umumnya masalah makan anak semacam ini sering kali mulai ditemui pada usia anak dibawah lima tahun. Selain masalah tersebut juga ada pula masalah mengenai konstipasi pada anak. Banyak hal yang menyebabkan anak menjadi susah makan.
Karena bagi anak, saat makan itu bukan hanya pemenuhan gizi tetapi juga saat penuh tantangan, rasa ingin tahu, berlatih, belajar, dan sebagainya. Apalagi jika masih dalam tahap pengenalan makanan baru. Karena selain ada anak yang susah makan, anak yang gemar makan sampai timbul obesitas pada anak juga terkadang kita jumpai dalam masyarakat kita ini.
Berikut adalah penyebab alasan anak sulit makan dan diantaranya yaitu :
- Anak memakan camilan yang banyak mengandung kalori menjelang makan. Makanan yang banyak mengandung kalori ini biasanya makanan yang manis-manis seperti : permen, minuman ringan, cokelat, snack ber-MSG. Akibat rasa manis dan kandungan yang banyak kalori tersebut maka sang anak merasa sudah kenyang sehingga pada saat makan, maka porsinya makannya pun tak akan banyak.
- Anak merasa bosan dalam hal menu serta penyajian makanan. Pada jaman sekarang sepertinya anak-anak semakin pintar dalam hal memilih makanan yang disukainya. Berbeda dengan kita bila pada waktu kecil, makan tidak banyak macamnya dan kita juga terbiasa memakannya. Bila sekarang banyak anak yang cepat merasa bosan dengan menu makanan yang disajikan oleh ibunya. Sehingga hal ini seyogyanya akan mendorong para ibu untuk lebih kreatif dalam membikin menu makanan sehingga tidak menimbulkan datangnya rasa bosan anak terhadap menu makanannya. Dan ini pula yang merupakan salah satu dari beberapa penyebab anak susah makan.
- Minum susu terlalu banyak. Dengan berubahnya jaman maka banyak pula keluarga menganggap susu sebagai makanan ataupun minuman istimewa yang bisa menggantikan makanan utama seperti halnya nasi, sayur, dan lauk pauknya. Orangtua yang berpandangan seperti ini, umumnya akan tidak sabar dalam menghadapi proses makan anak batita yang cenderung lama dan biasanya diselingi dengan bermain. Sebagai gantinya, anak akan diberikan susu yang tentunya memiliki proses lebih cepat karena hanya diminum dan dalam bentuk cairan. Padahal setelah anak berusia satu tahun, kehadiran susu formula khususnya dalam menu sehari-hari tidaklah wajib. Susu dalam hal ini hanya untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor saja, sementara kalsium dan fosfor dapat ditemukan dengan mudah pada jenis ikan-ikanan, sayuran, dan buah-buahan yang tentunya akan lebih mudah dicerna.
- Adanya pengaruh kebiasaan pola orang tua. Seorang anak yang tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan keluarga yang malas makan karena diet, akan berpotensial mengembangkan perilaku malas makan juga kepada anaknya. Perilaku makan yang kurang tepat lainnya yaitu adanya kebiasaan orang tua membelikan jajanan tinggi kalori (permen, minuman ringan, cokelat) untuk menenangkan anak yang rewel. Hal ini bisa berakibat, anak merasa cepat kenyang dan pada akhirnya akan malas makan.
0 komentar:
Posting Komentar