Fase Penyembuhan Luka. Luka adalah hilang atau pun rusaknya sebagian dari jaringan tubuh. Keadaan luka ini banyak faktor penyebabnya. Diantara penyebab dari luka adalah dapat trauma benda tajam atau tumpul, ledakan, zat kimia, perubahan suhu, sengatan listrik, atau pun gigitan hewan. Demikian kurang lebih dari pengertian luka. Nah kali ini Blog Keperawatan akan mencoba sharing sedikit mengenai berbagai fase penyembuhan luka dan semoga dengan kita mengenal akan fase / tahap penyembuhan luka ini akan bisa memberikan manfaat.
Allah Ta'ala telah memberikan nikmat kepada kita dengan nikmat sehat. Dan Allah pun telah memberikan dalam tubuh yang sehat tersebut akan memiliki kemampuan alami dalam hal melindungi dan juga memulihkan dirinya dari luka. Diantara mekanisme tersebut adalah dengan adanya peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan luka terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh dalam proses perawatan yaitu dengan melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan dan hal ini tentunya akan sangat membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan yang telah rusak atau mengalami luka.
Fase penyembuhan luka dalam sebuah proses luka adalah melalui 3 fase atau 3 tahap penyembuhan luka yaitu :
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi ini akan berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira – kira hari kelima. Pembuluh darah yang terputus pada luka yang diderita tersebut akan menyebabkan perdarahan dan tubuh dalam hal ini akan berusaha menghentikannya dengan cara vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi), dan reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket, dan bersama dengan jala fibrin yang terbentuk membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah. Sementara itu terjadi reaksi inflamasi. Sel mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamine yang meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi cairan, penyebukan sel radang, disertai vasodilatasi setempat yang menyebabkan udem dan pembengkakan. Tanda dan gejala klinik reaksi radang menjadi jelas berupa warna kemerahan karena kapiler melebar (rubor), suhu hangat (kalor), rasa nyeri (dolor), dan pembengkakan (tumor).
Aktifitas seluler yang terjadi adalah pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah (diapedesis) menuju luka karena daya kemotaksis. Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik yang membantu mencerna bakteri dan kotoran luka. Limfosit dan monosit yang kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan kotoran luka dan bakteri (fagositosis). Fase ini disebut juga fase lamban karena reaksi pembentukan kolagen baru sedikit dan luka hanya dipertautkan oleh fibrin yang amat lemah.
2. Fase Proliferasi.
Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang menonjol adalah proses proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira – kira akhir minggu ketiga. Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi, menghasilkan mukopolisakarida, asama aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka.
Pada fase ini serat dibentuk dan dihancurkan kembali untuk penyesuaian diri dengan tegangan pada luka yang cenderung mengerut. Sifat ini, bersama dengan sifat kontraktil miofibroblast, menyebabkan tarikan pada tepi luka. Pada akhir fase ini kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal. Nantinya, dalam proses penyudahan kekuatan serat kolagen bertambah karena ikatan intramolekul dan antar molekul. Pada fase fibroplasia ini, luka dipenuhi sel radang, fibroblast, dan kolagen, membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan yang berbenjol halus yang disebut jaringan granulasi. Epitel tepi luka yang terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yang terbentuk dari proses mitosis.
Proses migrasi hanya bisa terjadi ke arah yang lebih rendah atau datar, sebab epitel tak dapat bermigrasi ke arah yang lebih tinggi. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka. Dengan tertutupnya permukaan luka, proses fibroplasia dengan pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti dan mulailah proses pematangan dalam fase penyudahan.
3. Fase Penyudahan (Remodelling).
Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi, dan akhirnya perupaan kembali jaringan yang baru terbentuk. Fase ini dapat berlangsung berbulan – bulan dan dinyatakan berkahir kalau semua tanda radang sudah lenyap. Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yang menjadi abnormal karena proses penyembuhan. Odema dan sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap dan sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang ada. Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis, dan lemas serta mudah digerakkan dari dasar. Terlihat pengerutan maksimal pada luka. Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3-6 bulan setelah penyembuhan.
Demikian tadi sahabat yang sedikit mengenai fase penyembuhan luka dan semoga dengan kita mengenal akan tahap penyembuhan luka ini akan berguna serta dapat bermanfaat.
Jumat, 29 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2012
-
▼
Juni
- Persiapan Menjelang Persalinan
- Fase Penyembuhan Luka
- Celebrating Pride 2012
- Nyeri Dada
- Chrome & Apps @ Google I/O: Your web, everywhere
- Project Glass demo: Hangouts IN Air
- Kolesterol Jahat
- Penerimaan CPNS 2012 Kabupaten Kotawaringin Timur ...
- +1
- Android @ I/O: the playground is open
- Lowongan Kerja Courier Bike Repex Wahana
- Penyebab Orang Mengantuk
- Using large-scale brain simulations for machine le...
- Become a Google power searcher
- Lowongan Kerja Recruitment Officer Gramedia Printing
- Lowongan Kerja Operator Gramedia Printing
- Supporting entrepreneurship in France at Le Camping
- Kualitas Kwantitas Tidur
- Tune in to I/O Live at 9:30 a.m. PDT on June 27
- In schools, all you need is web
- Fase Tingkatan Demam Berdarah
- Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial
- Sembelit Saat Hamil
- A tribute to Turing, the father of modern computing
- Project Re: Brief, the documentary
- Fueling great nonprofits with technology
- Penyakit Bronkopneumonia
- The Endangered Languages Project: Supporting langu...
- 4 Herbal Penghilang Nyeri
- Bayi Anak Alergi Susu
- Street View says "aloha" from Hawaii
- Safe Browsing—protecting web users for five years ...
- Penulis Tamu
- The Surui Cultural Map
- Energy efficiency in the cloud
- More transparency into government requests
- Jenis Gangguan Tidur
- Eklamsia dan Preeklamsia
- Standar Asuhan Keperawatan
- Konsep Nyeri
- Menteri Kesehatan Baru
- Ads Integrity Alliance: Working together to fight ...
- Konstipasi Pada Anak
- Makanan Pendamping ASI
- Penyebab Badan Pegal
- Find out what people are searching for with the up...
- Penyakit Jantung Bocor Anak
- Juara Euro 2012
- Jenis Luka
- Kenali Bakat Anak
- Komunikasi Efektif Anak
- Resiko Diabetes Melitus
- Connecting shoppers and great stores online
- AdWords, meet AdMob
- Askep Asma Bronkial
- The never-ending quest for the perfect map
- 15 Google Science Fair Finalists and the Science i...
- Kehamilan Resiko Tinggi
- World IPv6 Launch: Keeping the Internet growing
- Google + Quickoffice = get more done anytime, anyw...
- Reimagining the future of buying and selling ads o...
- Penyakit Asma Bronkial
- Anemia Pada Anak
- Insomnia Gangguan Tidur
- Anemia Kurang Darah
-
▼
Juni
0 komentar:
Posting Komentar