Hikmah sahur.
Hikmah sahur diantaranya yaitu bahwasannya sahur ini membedakan puasa kita dengan puasanya ahli Kitab. Karena selain agama Islam, agama yang lain juga mempunyai ibadah seperti halnya puasa kita ini. Hanya saja perbedaannya adalah dalam hal makan sahur ini.Kita disunahkan untuk makan sahur sedangkan ahli kitab tidak mengenal akan sahur ini. Pengertiaan sahur ini adalah makan sesuatu sebelum kita memulai berpuasa dan sebelum waktu imsak datang.
Hal ini digambarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai hadist tentang sahur Dari ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab adalah makan sahur." (HR Muslim 1096).
Keutamaan Sahur.
Keutamaan hikmah sahur yang kita laksanakan diantaranya yaitu :
- Dalam sahur terdapat keberkahan. Sahur barokah ini maksudnya dengan makan sahur kita berarti mengikuti sunnah Rasulullah dalam sahur , menumbuhkan semangat serta meringankan beban yang berat bagi yang berpuasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab karena mereka tidak melakukan makan sahur. Hal ini diperkuat dengan hadist Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Aku masuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata, "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan."(HR An Nasaa`i dan Ahmad).
- Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Untuk itulah kita sebagai umat Islam tidak menyia-nyiakan kebaikan lewat sahur ini dan juga pahala yang besar Dari Allah Ta'ala. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."
- Mengakhirkan Sahur. Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit untuk sholat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di Kitabullah. Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, "Kami makan sahur bersama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat, aku tanyakan (kata Anas): Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Beliau menjawab, "Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur’an." (HR Bukhari Muslim).
0 komentar:
Posting Komentar